Anastasya Dian a.k.a mantan gue |
Terkadang gue berharap bisa balik lagi ke masa lalu, masa
dimana pikiran gue hanya makan tidur sekolah main berak doang. Gimana ada yang
salah sama gue? Iya gue hidup aja emang udah merupakan suatu kesalahan. Hmm
garing . . .
Masih inget sama cinta pertama? Lo suka sama cewek tapi lo
nggak punya nyali buat nyatain ke doi, gue pernah dan masih inget banget. Itu
waktu gue kelas 6 SD terus cewek yang gue sukain masih kelas 5 SD dan inilah
yang orang sebut cinta monyet. Perasaan saling menyukai tapi belum saatnya
karena usia yang masih terlalu dini. Itu sih definisi gue ya, kalian boleh
setuju dan boleh tidak setuju tapi kalau mas anang sih yessss.
Perasaan suka itu nggak bisa ditahan berapapun usianya,
ibarat orang sakit perut nahan BAB tapi yang ada malah kentut melulu akhirnya
ya kecium juga. Sama halnya kayak jatuh cinta, meskipun kita berusaha bilang
enggak ke orang lain tapi hati kita tetep deg deg serrr kalo ketemu cewek yang
sikta suka. Emmmm, kayak ada binatang terbang di dada kita itu yang gue maksud
deg deg serrrr. Jadi menurut gue cinta itu adalah sebuah perasaan yang nggak
bisa ditolak nggak bisa dihindari nggak ada alasan buat nggak jatuh cinta sama
seseorang ( pemikiran seorang idealis ) iya saat itu gue masih idealis.
Sebelumnya gue pernah naksir beberapa cewek dan hasilnya
gagal total. Yang pertama adalah putri, adik kelas gue waktu SD saat itu gue
suka sama dia tapi malah gue ditikung sama temen gue erik di depan gue erik
suka kasih kiat-kiat memikat wanita dalam hitungan detik dengan tujuan buat
dapetin putri tapi ternyata dia dibelakang gue dijelek-jelekin entah itu gue
dibilang tukang ngompol, suka ngupil lah, what?? Ngupil kan manusiawi!! suka
eek dicelana lah, suka cepirit lah. Dari situ si putri ilfeel sama gue dan
secara tidak berprikemanusiaan gue dijauhin. Berikutnya adalah dini, doi adik
kelas gue juga doi temen sekelasnya putri karena keburukan gue udah menyebar
karena gue difitnah macem-macem tadi akhirnya gue ditolak mentah-mentah.
Suatu hari diruang perpustakaan
Gue : Dini, lo
mau nggak jadi pacar gue
Dini : ih
najis, lo kan tukang eek di celana
Setelah mengalami kejadian-kejadian itu akhirnya gue mulai
nggak pede sama cewek, iya karena presentase ditolaknya lebih besar sekitar 30
% ditolak 70 % diludahin. And then gue
meratapi kesedihan gue, gue memohon sama Tuhan biar dikasih pacar yang gemesin
tapi nggak dikasih-kasih. Gue sedih cuyy, sempet kepikiran pengen ke korea buat
operasi kulit biar gue nggak item dan kalau bisa ganti muka kayak mukanya Lee min
ho dengan harapan diidolakan cewek-cewek terus nggak dianggap hina lagi.
Dari hasil penelitian gue saat itu jika kita ingin
mendapatkan pacar tips-tipsnya adalah :
1 .
Bergaulah dengan banyak teman, jadi semakin kita
banyak teman semakin banyak pula relasi yang kita punya siapa tau kan temennya
temen lo itu ada yang jomblo terus bisa kita deketin mungkin kalau temen kita
lagi marahan sama pacarnya kita tikung aja
2 .
Beranilah bergabung dengan lingkungan baru, kita
nggak boleh minder kalau ketemu sama orang- orang baru jangan ragu siapa tau di
lingkungan baru itu lo menemukan pujaan hati. Contohnya di tempat kursus
bahasa, les musik, bimbel, les tari, komunitas bmx, komunitas hacker. Jangan ke komunitas anak punk ya, ntar lo mati waktu diajak minum oplosan.
3 .
Dalami kemampuanmu, ya kayak misalnya lo jago
main musik, drama, masak, jago bikin anak upsssssss . . . yang ini skip aja
deh. Kalau kita ahli dalam suatu hal, itu bisa menjadi nilai plus buat kita.
4 .
Tumbuhkanlah rasa percaya diri, come on kita
nggak boleh minder kalo lagi deket cewek apa lagi sampe gagap yang ada lo malah
dianggap penyakitan dan akhirnya tu cewek ilfeel sama lo
5 .
Rajinlah menabung dan membantu orang tua, kalau
pacaran kan dulu kalian biasanya panggilannya papa mama kan? Rajinlah menabung
untuk masa depan anak mu nanti dan jangan lupa rajin membantu orang tua agar
dapat restu.
Setelah gue melakukan beberapa
penelitian akhirnya gue mulai mencoba mempraktekkannya, gue mulai jadi anak
manis yang rajin melakukan kegiatan. Berhubung gue orangnya religius dan baik
hati, gue mencoba buat ikut tablo atau drama buat ngisi acara natalan di gereja
dan di lingkungan. Sesuai prediksi gue, disini gue mengenal wajah-wajah baru
ada Fanny yang nanti jadi mantan gue, ada si noel yang mirip kayak hulk, dira
yang gak punya gigi, terus ada dian yang juga mantan gue juga terus ada
almarhum aditya yang saat itu doi sahabat gue banget, temen main gue temen
curhat gue. Semoga lo ikutan ketawa ya dit kalau lo baca tulisan gue ini.
Hehehe I wish you happy in heaven. Amin . . . Ok, kita lanjut lagi deh. Disini
peran gue amat tidak lah penting yaitu memerankan sosok penggembala domba
sebenernya gue pengen jadi Yesus yang bisa digendong-gendong sama maria (dian)
kan enak digendong-gendong sama doi, tapi apa daya gue udah bukan bayi lagi
jadi nggak mungkin terwujud.
Latihan demi latihan gue lalui,
tiap hari ketemu dan finally gue mulai mengagumi sosok dian yang saat itu
menjelma menjadi maria. Pada saat itu ternyata si fanny naksir sama gue dan gue
nggak tau, gue taunya pas kita udah gede gue sama fanny jadian juga. Gue saat
itu tertuju ke dian dan mulai suka sama dia walaupun gue nggak tau dia suka
sama gue apa enggak. Yang gue rasakan adalah grogi, salting, dan suka senyum
sendiri kalo lagi pas keinget dian. Suatu hari gue memberanikan diri buat
menulis sepucuk surat cinta yang pada intinya buat nembak dian tapi gue udah
lupa sih isinya kayak giman aja. Mungkin dia masih simpen beberapa surat cinta
dari gue yang tulisannya kayak ceker ayam kan tulisan gue sama kayak dokter
Cuma orang tertentu yang bisa memahami isi tulisan gue itu adalah gue, dian,
dan ortu gue. Nggak disangka ada rasa keberanian juga dalam diri gue yang
mendorong gue untuk ngasih surat itu ke dian, rumahnya gue datengin karena
waktu itu gue tau ortunya lagi nggak ada semua mereka lagi ada rapat gitu deh.
Tunggu dulu, kayak ada yang
kelewat deh. . . apa ya? (mikir keras) oiya gue hampir lupa sama jessica,
jessica ini yang bantuin gue buat nyomblangin antara gue dan dian. Jesica sama
dian ini ternyata temenan terus jessica ini adik kelas gue dan kalau berangkat
pulang sekolah satu mobil jemputan sama gue. Jessica sekarang udah nikah sama
bule, anaknya dua cowok cewek, dan dia bisa kita kategorikan ke dalam hotmom.
Setelah suratnya di terima dan
gue terus pulang, gue nggak terburu-buru dengan apa yang dia jawab, yes or no
itu aja kok. Padadhal kalau ditolak itu rasanya sedih kalau gue ya paling
pura-pura tabah aja. Sampai dirumah gue berdoa, berharap gue akan diterima sama
doi. Beberapa saat kemudian gue telpon dia and nanyain dia tentang hasil ujian
gue eh bukan maksud gue tentang kelanjutan gimana apakah gue diterima atau
ditolak. Saat itu adalah termasuk saat-saat yang menegangkan dalam hidup gue
seperti nunggu hasil pengumuman ujian nasional antara lulus dan tidak and
finaly gue pun diterima sama dia and kita jadian deh. Serasa nggak percaya atas
pencapaian gue dan inilah saat pertama kali gue merasakan yang namanya pacaran
yaitu kelas 6 SD.
Hubungan pacaran kami sih nggak
bertahan lama sekitar dua bulan aja, karena gue diputusin akibat ulah gue yang
saat itu mulai salah pergaulan. Gue ketahuan ngrokok sama temen-temen gue terus
dia mergokin gue lagi ngrokok di taman komplek dan dia nggak mau ngomong lagi
sama gue. Iya akhirnya gue nyesel sih gue nakal dan akhirnya gue kehilangan
sesuatu yang bikin gue pada waktu itu happy. Tapi kita masih ketemu kalau ada
kegiatan – kegiatan dan mulai ngobrol lagi sebagai temen. Gue belum merasakan
galau sih, kan masih kecil yaudah nothing to lose aja but seandainya waktu bisa
gue ulang lagi hal bodoh semacam itu enggak akan gue ulang lagi.
Setelah gue lulus SD gue
ditawarin nyokab untuk pindah ke Klaten nerusin SMP di sana, dan gue setuju
sama tawaran itu. Gue selalu menyukai hal baru dan penasaran sama misteri apa
yang akan terjadi selanjutnya. Walaupun di kelas satu SMP kisah asmara gue enggak
berjalan baik sih, tapi akhirnya di tempat ini gue menemukan keluarga baru
yaitu adalah sahabat-sahabat yang sampai detik ini masih awet bertahan, masih
suka hangout bareng kalau pada pulang.
Terkadang gue malu sih kalau pada
kumpul gitu, yang bikin gue iri adalah mereka bisa menjaga hubungan asmara
mereka sampai langgeng. Ada yang pacaran tujuh tahun, tiga tahun bahkan ada
yang udah nikah, sementara gue? Paling lama pacaran ya dua tahuanan doang sama
fanny, sama tika. Indahnya cinta gue rasakan pada awal aja, selanjutnya adalah
pedih. Padahal keinginan gue nggak neko – neko sih standar aja kok ya pacaran
itu adalah proses saling mengenal lebih jauh kemudian menuju ke pernikahan. Enggak
salah kan? Enggak ada yang salah juga kan sama jatuh cinta? Terus apa yang
salah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar